//Forever Imperfect
How I Love You 2

Thursday 23 August 2012 @ 00:47 | 0 Comment [s]



Title: How I Love You
Author: Kihyukha
Main Character:
  • Jang Wooyoung (2PM)
  • Park Jiyeon (T-ara)
Sub Character:
  • Lee Seungri (BigBang)
  • Lee Junho (2PM)
  • Ahn Sohee (Wonder Girls)
  • Yoon DooJoon (B2ST)
  • Park Hyomin (T-ara)
  • Eunhyuk (Super Junior)
  • Lee Donghae (Super Junior)
Genre: Romance, Friendship, Humor
Length: Short Story
******

The story from part.1…
“Siapa orang itu?” Junho menunjuk DooJoon yang berjalan meninggalkan Jiyeon. Dia, Wooyoung, dan Seungri sedang berjalan di lorong dan baru saja akan masuk ke dalam kelas. “Kelihatannya akrab dengan Jiyeon .”
“Iya?” Wooyoung memperhatikan sosok lelaki itu. Ia merasakan ada sesuatu yang aneh dari orang itu, sesuatu yang akan menghalangi kesuksesannya mendekati Jiyeon .
Jiyeon dan Sohee pulang bersama, sementara Hyomin sudah pulang duluan karena ada urusan. Wooyoung, Junho, dan  Seungri  ikut di belakang mereka. Suasana tenang-tenang saja sampai  DooJoon  datang menghampiri  Jiyeon .
Jiyeon !” panggilnya akrab.  Jiyeon  menoleh dan tersenyum pada DooJoon .
AnnyeongDooJoon-ssi.” Sapa  Jiyeon . “Apa aku mengenalmu sebelumnya?”
“Kamu lupa padaku?” tanya DooJoon tidak percaya,  Jiyeon  hanya memasang wajah bingung dan mengangguk. “Aku Yoon DooJoon, teman sebangkumu saat kelas 3 SD lalu pindah ke Busan.”
“Ooh, kamu! Ah aku tak mengenalmu karena kamu sudah beda, mianhae yaa!”  Jiyeon  menunduk malu, wajahnya memerah.  DooJoon hanya tertawa, lalu tersenyum.
Gwenchana.” Ujarnya ramah.
Wooyoung, karena tidak tahan melihatnya, dia melompat antara DooJoon dan  Jiyeon , lalu berseru, “Waaah kau sempat tinggal di Busan? Aku lahir disana! Itu kampung halamanku! Yo bro~ I’m in you~” teriak Wooyoung sok kenal. Junho malu dan menepuk jidatnya sementara Seungri  hanya bengong.
“Ah i––iya, omong-omong Jiyeon ––” lagi-lagi, DooJoon memanggil  Jiyeon . Wooyoung bertambah panik mendengarnya.
“Ah––AH! Hei, kamu tahu peer hari ini kan? Susah sekali, ya! Junho~  Seungri ~ ayo kita kerjakan sama-sama! Duluan ya, Yobose!” Wooyoung langsung mendorong  Jiyeon  dan menarik Junho dan Seungri untuk ikut, sedangkan Sohee  hanya bisa meminta maaf dan berlari mengejar mereka. DooJoon memandang mereka dengan tatapan aneh, lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Ayo~ kita kerjakan peernya! Banyak sekali, ya? Besok repot ya! Ada ulangan segala!” Wooyoung makin salah tingkah.  Sohee , Junho, dan  Seungri  tidak bisa berkomentar apa-apa selain hanya memperhatikan namja itu mengoceh tidak jelas.
“Tapi Wooyoung, kita kan baru masuk, jadi belum dikasih peer. Ulangan masih terlalu awal juga, kan?” ujar  Jiyeon . Wooyoung langsung diam dan mencari alasan paling bagus untuk mengelak.
“A––ah! Maksud Wooyoungie ini peer untuk main games bersama? Eh peer dan ulangan yang ada di bimbingan belajar kami maksudnya! Dia lupa kamu tidak ikut bimbingan belajar! Ahahaha ahahaha..” Junho memberi alasan, tapi malah terdengar sangat maksa. Jiyeon mengangguk dengan ekspresi bingung.
Sohee hanya geleng-geleng dan akhirnya berbisik, pada Wooyoung,  Seungri , dan Junho. “Biar  Jiyeon kuurus, kalian pergi saja.” Perintahnya. Junho, Wooyoung, dan  Seungri langsung mengangguk cepat.
“Sudah yaa, daah!” Junho mendorong Wooyoung dan Seungri meninggalkan mereka, lalu segera berlari dengan tergesa-gesa menuju rumah. Jiyeon  tambah bingung dengan kelakuan mereka.
******
Setelah jauh dari Sohee  dan Jiyeon , mereka berhenti sebentar dan mengatur nafas masing-masing.
“Kau gila? Dunia bisa terbalik sampai aku berniat ikut bimbingan belajar!” seru Seungri sambil menghapus keringatnya.
“Kalau mau menyalahkan, salahkan Wooyoungie yang salah tingkah dan bicara nggak dipikir dulu!” Junho juga mengelap keringatnya dengan sapu tangan.
“Kalian tahu sendiri, aku cemburu dan tanpa sadar aku jadi begitu!” Wooyoung memberi alasan. Mereka bertiga nggak kuat berantem karena capek fisik dan psikis. Akhirnya mereka sibuk menasehati satu sama lain dan berjalan pulang bersama.
******
Malamnya, Wooyoung menelpon Eunhyuk dan Donghae dengan conference call, setelah nada sibuk beberapa kali, barulah mereka angkat.
“Hey baby~ iya aku juga cinta kok~” sapa Eunhyuk, Wooyoung langsung menjauhkan telinganya dari telepon.
“Hai cantik, maaf ya, tadi sibuk banyak yang telpon~” terdengar suara Donghae dari seberang telepon. Wooyoung menyenderkan badannya dengan lemas ke dinding.
Hyung,” ujar Wooyoung sambil menghela nafas. “Periksa dulu nomornya sebelum mengangkat.”
“LOH? KAMU WOOYOUNG!?!?” Eunhyuk histeris dan terdengar suara ponsel yang dilempar.
“Aib terbesar dalam hidup..” ujar Donghae, terdengar suram.
Hyung, yang salah bukan aku, dasar babo. Kalian terlalu banyak memikirkan cewek! Pilih aja satu!” seru Wooyoung dengan nada kesal.
“Dan meninggalkan gadis lain yang sama manisnya? Aku nggak tega..” ujar Donghae, mendramatisir.
“Gadis yang kupilih sudah kau ambil, sih.” Eunhyuk menuduh Wooyoung.
“Hei, kau sudah janji akan membantuku, jadi jangan protes! Nah sekarang, gimana nih?? Ada cowok bernama Yobose eh siapa itu, oh! DooJoon ! Dan dia kelihatannya sedang mendekati Jiyeon .” Jelas Wooyoung dengan nada khawatir. “Mereka sudah kenal sejak SD.”
“Wow.” Donghae berdecak kagum. “Yoon Doojoon kelas 1D? Yang bersuara manis dan berwajah imut itu, ya? Sayang bukan cewek. Kubilangin saja, mengejar seseorang tanpa ada tantangannya itu kurang seru.”
“Apasih yang kalian tak tahu…” Wooyoung berbicara dengan heran. Rasanya keduahyungnya ini tahu apa saja tentang manusia-manusia yang ada perguruan Samyang.
“Apa kau tak ada orang lain yang bisa membuat Jiyeon cemburu gitu? Kayak, teman dekat?” tanya Donghae.
“Jangan bilang begitu, Hae. Dari wajahnya dia ketahuan cowok innocent yang nggak dekat sama banyak cewek..” bisik Eunhyuk, tapi tetap saja bisa didengar Wooyoung. “ Jiyeon nampaknya menyukaimu, babo dongsaeng! Hanya tinggal dibuat cemburu sedikit agar bisa membuatnya menunjukkan perasaannya!”
“Sudah kubilang tak ada yang bisa diminta tolong, aktingnya harus jago…” ujar Wooyoung, lemas.
“Kami sih ada dimana-mana fansnya, oh iya kau nggak laku sih ya..” bisik Eunhyuk lagi. Wooyoung berteriak protes pada kedua hyunginya ini. Malam terlewat dengan Eunhyuk dan Donghae yang sibuk curhat sedangkan Wooyoung hanya menanggapi sekenanya. Memang kalau kedua orang itu sudah mulai kumat, Wooyoung tidak bisa bicara apa-apa lagi.
******
The next day…
Hiruk pikuk di kelas 1A. Bel sudah berbunyi dan seosangnim masuk ke kelas dengan membawa seorang anak perempuan. Semuanya segera kembali ke tempat duduk masing-masing dan bertanya-tanya siapa gadis itu.
“Selamat pagi semuanya, hari ini kalian dapat teman baru. Silakan, perkenalkan namamu.” Seosangnim mempersilakan gadis itu untuk memperkenalkan diri, gadis itu maju ke depan dan mengenalkan dirinya sambil tersenyum.
Annyeong haseyo,  Hyomin imnida. Mohon bantuannya.” Ujarnya, semua murid bertepuk tangan kecuali Wooyoung yang sedang sibuk memperhatikan Jiyeon .
“Baiklah, kamu duduk di sebelah Wooyoung-ssi. Wooyoung-ssi, bisa tolong angkat tanganmu?” pinta seosangnim. Wooyoung masih bengong menatap Jiyeon.
“Angkat tanganmu, bodoh!” bisik Seungri seraya melempar gulungan kertas ke kepala Wooyoung.
“Aish!” Wooyoung mengelus kepalanya dan menatap Seungri dengan tatapan kesal.
“Wooyoung-ssi, angkat tanganmu.” Perintah seosangnim lagi. Wooyoung mengangkat tangannya.Hyomin berjalan menuju bangku di sebelah Wooyoung dan duduk dengan manis di bangku itu. Wooyoung memperhatikannya dengan bingung.
“Itu siapa?” tanya Wooyoung pada Seungri yang duduk di belakangnya.
“Itu Hyomin , murid pindahan. Kau sih daritadi bengong memperhatikan Jiyeon terus!” bisik Seungri , Wooyoung hanya mengangkat alisnya, lalu menoleh pada Hyomin lagi. Tatapan mereka bertemu.
Hyomin imnida,” sapanya seraya tersenyum manis.
“Ah, Jang Wooyoung imnida.” Wooyoung membalas sapaannya dengan sebuah anggukan.  Jiyeon  sedaritadi memperhatikan mereka dan menggigit bibirnya, lalu kembali memperhatikan seosangnim.
“Ah Wooyoung-ssi, pinjamkan bukumu pada Hyomin , ya? Hanya untuk hari ini saja.” Perintah seosangnim. Dengan malas-malasan Wooyoung memberikan bukunya dan kembali menatap Jiyeon . Hyomin  menelusuri tatapan mata Wooyoung dan tersenyum saat melihat Jiyeon.
“Hei,” ujar  Hyomin . “Kau suka gadis yang disana ya?”
Ne––apa!? Nggak!” sergah Wooyoung dengan panik.  Hyomin mengangguk-angguk dan tersenyum evil.
“Akan kubantu,” katanya. “Asal kau kenalkan aku dengan cowok-cowok ganteng sekolah ini. Kulihat kau cukup gaul.”
Wooyoung hanya menatapnya dengan wajah heran. “Apa? Memangnya kau tak bisa kenalan sendiri?”
“Diam dan kenalkan saja aku pada mereka.” Sekarang, nada suara Hyomin tegas dan menatap Wooyoung tajam. “Sepertinya kau sedang bingung bagaimana cara mendekati gadis manis itu.”
“… Iyasih…” ujar Wooyoung, terpaksa mengaku. Hyomin tersenyum puas.
“Deal?” Hyomin mengulurkan tangannya sebagai tanda persetujuan. Wooyoung mengangguk dengan ragu dan menjabat tangan Hyomin .
******
“Wooyoung, kamu mau ikut ke kantin?” ajak Jiyeon pada Wooyoung yang sibuk memasukkan buku ke tasnya.
Hyominyang sedang duduk di sebelah Wooyoung berbisik pada namja itu. “Jawab tidak, kita buat dia cemburu.” Katanya.
“Tapi aku jarang diajak dia!” bisik Wooyoung, tapi Hyomin malah menatapnya tajam. Wooyoung ketakutan melihatnya, lalu menelan ludah.
“Ah, maaf  Jiyeon, aku ada urusan dengan orang.. Ini.” Wooyoung menunjuk Hyomin . Sebenarnya ia tidak yakin wanita itu orang.
Jiyeon mengangguk mengerti dengan memasang ekspresi kecewa, lalu tersenyum, dan pergi. Sebenarnya di dalam hatinya, ia ingin sekali makan dengan Wooyoung, tapi Wooyoung malah menolaknya. Dengan alasan karena dia mempunyai urusan dengan Hyomin . Apa memang mereka sudah dekat?
Hyominmengangguk-angguk sambil menatap sosok Jiyeon yang menjauh darinya. Ia mulai dapat menerka perasaan yang dirasakan gadis itu.
“Baiklah.. Mulai dari yang paling dekat denganku saja. Junho! Seungri !” Wooyoung memanggil kedua sahabatnya itu. Junho dan Seungri berjalan mendekatinya.
Annyeong haseyo,  Hyomin  imnida.” Hyomin  langsung memperkenalkan dirinya sambil tersenyum manis.
“A––ah, Lee Junho imnida.” Balas Junho sambil mengangguk dan tersenyum.
Annyeong Seungri  imnida!” seru  Seungri  dengan semangat. Setelah ngobrol beberapa saat,  Hyomin dan Wooyoung berjalan menuju tempat lain.
“Junho-ssi itu… Orangnya ramah dan menarik, lucu, juga malu-malu. Bisa dibilang dia itu setia dan penjaga perempuan yang baik. Ah, dia terlalu baik untukku, jadi untuk sementara kusimpan dulu.”  Hyomin mengambil kesimpulan, Wooyoung hanya bisa melongo mendengar cerocosan wanita di sebelahnya. “Kalau  Seungri-ssi orangnya lucu dan heboh, bersemangat dan kekanakan. Terlihat kalau orangnya bebas dan seorang mood booster, tapi nggak terlalu tertarik dalam percintaan. Kalau saja dia lebih dewasa dan sensitif, boleh juga.”
Wooyoung hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal, sepertinya dia telah berkenalan dengan orang aneh. Dan berbahaya.
“Kau bicara apa sih daritadi?”
“Sssst, diam. Ada cowok oke tuh.” Hyomin berbisik pada Wooyoung, jari telunjuknya mengarah pada Eunhyuk dan Donghae yang tengah mengobrol di lorong sekolah. Wooyoung langsung malas melihat kedua orang itu, tapi apa boleh buat, akhirnya ia mengantar Hyomin ke tempat kedua hyungnya itu.
“Ah, siapa gadis cantik ini, Wooyoung-ssi?” tanya Donghae pada Wooyoung, lalu berlutut dan mencium punggung tangan Hyomin . “Annyeong, Lee Donghae imnida.” Katanya sambil mengedipkan mata.
Eunhyuk mengangkat dagu Hyomin dengan jarinya, dan tersenyum manis. “Eunhyukimnida. Boleh aku tahu namamu?” katanya. Wooyoung menahan geli saat melihat kejadian ini.
Hyomin tersenyum mengerti dan kembali tersenyum manis. “ Hyomin imnida. Kalian nakal tapi benar-benar mempesona, Oppa.” Katanya. Eunhyuk dan Donghae merasa senang dan sibuk menggodanya, dan dengan ahli Hyomin menanggapi mereka dengan kata-kata manis. Setelah selesai, Hyomin dan Wooyoung pergi.
“Hmm… Mereka tipe playboy penggoda, ya? Jujur, mereka orangnya ganteng tapi agak bodoh, gawat juga nih, hampir saja aku masuk ke dalam lautan pesona mereka, kalau tidak aku bisa jatuh cinta. Tipe yang bikin perasaan bahagia tapi nggak menantang karena semua gadis diperlakukan sama. Nggak deh,” Hyomin kembali mengambil kesimpulan. Wooyoung menatapnya dengan pandangan antara heran dan takut.
Bel pun berbunyi dan mereka masuk ke kelas.
“Wooyoung-ssi dan Hyomin akrab sekali, ya? Apa mereka saling kenal dari dulu?” tanya seorang anak perempuan di kelas pada  Sohee .
Sohee hanya mengangkat bahunya dan memperhatikan Wooyoung. Wooyoung—yang merasa sedang diperhatikan—menoleh pada Sohee dan mengedipkan matanya, tanda bahwa dia sedang berusaha membuat Jiyeon cemburu. Sohee  mengerti dan berniat memanas-manasi Jiyeon .
“Aigoo, mereka dekat sekali ya, Jiyeon ! Jangan-jangan pacaran?” seru Sohee seraya tersenyum geli.
“… Mungkin saja…” gumam Jiyeon dengan wajah lesu. Hatinya merasa kesal entah kenapa saat melihat Wooyoung dan Hyomin bersama.


CONTINUE TO PART 3 :)


Older Post
The Disclaimer

Hi peeps. I'm human . :D


Navigations!

Diary


Fanfic List

How I Love You part1


The Credits!

Template by : Farisyaa Awayy
Basecode by : Nuryyn
Full Edited : Husna Azmy

Best View at GOOGLE CHROME!